Friday, December 31, 2010

Here, After. a novel by Mahir Pradana

Suatu saat, cinta itu pernah ada. dan aku melihatnya pergi tanpa sempat kucegah sama sekali.

sejak itu, hari-hari terasa sulit untuk dijalani. aku bahkan sulit untuk tersenyum pada bayanganku sendiri di cermin - karena saat itu aku tahu, hanya aku sendiri yang terlihat di situ. meskipun kedengarannya tak masuk akal, sering aku berharap bisa membalikkan waktu. aku bahkan bersedia memberikan apa saja supaya bisa mengucapkan apa yang selama ini terpendam begitu saja di hati.

suatu saat, cinta itu pergi. menyisakan sejuta penyesalan karena tak cukup sigap menahannya tetap berada di sini......

apa yang ada di pikiran kalian pas baca sinopsis dari novel ini? kalo gue: langsung tertarik buat baca buku itu. kenapa? ngeliat kata 'sejuta penyesalan' yang itu tuh gue banget. jadi gue langsung penasaran mau buru-buru baca buku itu sampe selesai. penasaran apa yang mau dibahas si penulis dalam novel ini. penasaran penyesalan kayak apa aja yang ada di dalam novel ini. penasaran apakah ini bakal bikin gue nangis atau apa pas ngebacanya.

ada 10 bab di novel ini, di mana masing-masing bab itu nyeritain 1 tokoh yang berbeda tapi ternyata cerita di antar bab punya tokoh-tokoh yang berhubungan satu sama lain.

bab yang sempet narik perhatian gue: bab 4 Putra. yang bikin gue tertarik adalah satu paragraf yang terdapat kalimat "...rasanya emang selalu seperti itu kejadiannya, kalo lo udah ngedapetin sesuatu yang selama ini lo kejar, apapun itu, lo bakalan bingung mesti ngapain setelahnya. jadi setelah itu lo bertanya-tanya sendiri mengapa dulu lo sebegitu sibuknya mengejar. memang selalu lebih enak mengejar impian daripada memilikinya. begitu suatu impian berhasil kita dapatkan, tiba-tiba tanpa berkedip sedikitpun, whooosh, impian itu hilang ditelan realita...." entah kenapa itu kalimat ngena banget buat gue-_-v

satu lagi kalimat dari penggalan puisi di bab 10 Ollie, "...it becomes a depressing infatuation about a never-ending agony." kalo dalem ceritanya, sang tokoh berpendapat kayak gini "cinta terlarang yang sempat indah, tetapi harus terhenti di tengah jalan. karena kenyataan hidup jauh lebih kuat untuk dikalahkan oleh 'cinta'." itu kalimat terakhir bener banget, kenyataan hidup jauh lebih kuat untuk dikalahkan oleh cinta. bener banget.

yak gue ga bisa berkata-kata banyak untuk novel ini. intinya novel ini ge a ga el a la u galau, total. ngisahin di mana orang-orang desperate sama yang namanya cinta. itu menurut gue. gue yang selalu ngira diri gue punya kisah cinta yang amat galau, ternyata belum seberapa dibanding cerita-cerita di dalam novel itu.

salut buat penulisnya, bisa bikin novel sekeren ini.

No comments:

Post a Comment