Friday, May 2, 2014

Hanya rindu...

Sudah terlampau lama memang.
Lebih dari dua tahun yang lalu, ketika semuanya berubah.
Entah kenapa aku masih saja sering mengingatnya.
Bukan, aku bukannya ingin mengulang semua yang sudah terjadi.
Tapi entah, sulit mencari kata yang tepat untuk menggambarkannya.

Hanya rindu.
Rindu terhadap apa yang sudah lewat.
Rindu terhadap momen-momen yang telah lalu.
Yang setelah lewat lebih dari dua tahun, semuanya benar-benar berubah.
Mungkin masing-masing terlalu asyik dengan dunianya sekarang.
Mungkin saling rindu, tapi sulit meluangkan waktu untuk mengucap rindu.
Mungkin saling rindu, tapi enggan untuk mengucap rindu.
Atau mungkin, hanya aku yang merindu?

Merindu memang menjengkelkan.
Sulit sekali rasanya mengungkapkan, sehingga hanya bisa disimpan.
Seperti ada benteng membentang, yang selalu menjadi penghalang.
Antara jiwa yang merindu, dan hati yang terbelenggu.

Tetapi merindu juga menyenangkan.
Senang rasanya mengingat masa-masa lalu, saat semua masih lugu.
Menghabiskan waktu bersama, di semua waktu tersisa.
Tanpa sadar berdoa di hati, agar waktu untuk bersama tak pernah terhenti.

Berbincang ringan seperti dulu.
Bercerita panjang seperti dulu.
Berbagi tawa seperti dulu.
Berlaku jahil seperti dulu.
Yang bisa dengan mudah terjadi.
Masih bisakah?

Thursday, February 7, 2013

Yang Terakhir - Dochi Sadega

Berbaringlah, disamping tidurku
Bermimpilah, nyata-kan mimpiku
Sampai kuterbangun di matamu

Ijinkan hidupku lengkapi hidupmu
Dan isi hariku dengan ceritamu
Sampai pada lembar terakhir

Saat badan lelah, saat jiwa gundah
Tersenyumlah, aku ada disini

Ku mulai pagiku dan lewati hariku
Kau tak disampingku, ku tetap menunggu
Sampai ku terbangun di matamu

Saat badan lelah, saat jiwa gundah
Tersenyumlah, aku ada disini

Jadikan ku yang terakhir, dan tua bersamaku
Tak ada hari yang terbuang sia-sia saat kau denganku
Jadikan ku yang terakhir, dan tua bersamaku
Tak ada hari yang terbuang sia-sia saat kau denganku

Buat nyata mimpi ini karna tak ada mimpiku yang tidak melibatkan kamu
Buat nyata mimpi ini karna tak ada mimpiku yang tidak melibatkan kamu
(jadikan ku yang terakhir dan tua bersamaku)
Buat nyata mimpi ini karna tak ada mimpiku yang tidak melibatkan kamu
(jadikan ku yang terakhir dan tua bersamaku)
Buat nyata mimpi ini karna tak ada mimpiku yang tidak melibatkan kamu

Jadikan ku yang terakhir, dan tua bersamaku
Tak ada hari yang terbuang sia-sia saat kau denganku
Jadikan ku yang terakhir, dan tua bersamaku
Tak ada hari yang terbuang sia-sia saat kau denganku

Saat kau denganku
Saat kau denganku
Saat kau denganku

Monday, January 7, 2013

Cerita Hati, by Bernard Batubara & friends

Fuh fuh fuh... *tiup-tiup debu*

UHUK UHUK...
HATCHIM! HATCHIM!

Idih, gile juga, ini blog ga gue urusin udah lama banget. Kalo diliat-liat post terakhir bulan Agustus... *ngitung* berarti udah 4-5 bulan gue ga nengokin blog ini. Ciyan. *pukpuk*

Mau post apa juga bingung sebenernya. Dulu sih masih sering nulis, sekarang mah boro-boro. Hm, gimana kalo tentang book that i've read recently? Yaudalah gapapa daripada ga ada yang ditulis.

Oke, jadi judul bukunya adalah *drumroll*...... Cerita Hati. And the authors of this book are Bernard Batubara (@benzbara_) and his friends. Tagline di bagian cover bukunya, emm, tagline bukan ya? Ya pokoknya tulisan di bawah judul bukunya, "Ini Cinta Pertama".

Cinta pertama, menurut kalian, jenis cinta yang kayak apa sih? Kalo di buku itu sih banyak macemnya dari masing-masing cerita orang.
Ada yang bilang, cinta pertama itu, cinta yang pertama kali dirasain, seperti waktu masa-masa sekolah.
Ada yang bilang, cinta pertama itu, cinta yang ga mesti pertama kali terjadi, tapi bisa terjadi saat jatuh cinta ke orang yang ke-sekian.
Yah, banyaklah versinya.
Ada yang cerita tentang indahnya saat dia ngerasain cinta pertamanya.
Ada yang cerita tentang bagaimana pahitnya saat dia harus melepas cinta pertamanya.
Ada yang cerita tentang cinta pertamanya yang bener-bener merupakan cinta sejatinya.
Ada yang cerita tentang betapa dia ga bisa ngelupain cinta pertamanya.
Dan lain-lain. Mau tau lengkapnya? Beli bukunya. *promosi*

Gue sendiri, kalo disuruh menyebutkan siapa cinta pertama gue, entah siapa. Karna gue secara pribadi pun ga bisa mendeskripsikan makna dari cinta pertama itu. Kok gitu? Iyalah, buat apa sih cinta dideskripsikan? Ga usahlah kita sebagai manusia yang gemar mengejar-ngejar cinta dari sesama manusia, mencoba melebih-lebihkan atau bahkan mengurang-ngurangi makna dari cinta itu. Mau cinta pertama, mau cinta monyet, mau cinta buta, atau apalah. Nikmati aja cinta yang datang dari sesama manusia sebagaimana mestinya. Nikmati dan jaga. Jangan terlalu disombongkan, jangan juga terlalu dikeluhkan.

Cinta, mencintai, dicintai, dan apapun yang berhubungan dengannya,
ga perlu dideskripsikan, cukup disyukuri :)

Tapi, semisal gue disuruh nyebutin siapa cinta pertama gue, sepertinya ada orang yang berhak mendapat gelar tersebut di hidup gue. Mungkin, gelar tersebut jatuh ke salah seorang rekan semasa sekolah menengah atas dulu. Cie yang nyadar dan ngerasa dirinya kesebut seneng tuh hahahahahaha :p yang tadi gue akui itu mungkin ya. Karna seperti yang gue sebutkan sedaritadi, gue sebenernya juga gatau, siapa orang yang bener-bener merupakan cinta pertama gue. Nah, pertanyaannya, kenapa kata cinta pertama itu jatuh ke rekan gue yang satu itu? Karena eh karena, dia pacar pertama gue, orang pertama yang bener-bener awalnya gue harap bisa jadi imam gue kelak walaupun kenyataannya ga kayak gitu. Orang yang sekarang ini berstatus sebagai temen biasa aja buat gue, yang dulunya pernah berstatus lebih dari temen biasa *halah*, yang sampe sekarang ini, kadang masih sering, apa ya bahasanya, gue pikirin? Ga dipikirin juga sih. Tapi tiba-tiba suka lewat aja di pikiran gue. Gue juga ga tau kenapa kayak gitu. Tapi ya begitulah. Cinta itu memang rumit, kawan. Semakin dipikirkan, semakin rumit. Itu kenapa gue bilang, nikmati, dan syukuri.

Cerita Hati, buku pertama yang gue tamatkan di awal tahun 2013. Menyusul buku karya Muhammad Assad, Sedekah Super Stories, yang sedikit lagi juga hampir tamat. Di urutan berikutnya, ada Chicken Soup for the Entrepreneur's Soul. Buat ngisi-ngisi waktu luang lumayanlah baca-baca buku-buku ini. Oh iya, bukunya si @benzbara_ ada satu lagi, judulnya Kata Hati. Gue udah baca juga dari lama. Next time kalo sempet dan kalo minat, gue bikin review tentang bukunya. Hahaha sok sibuk dan sok ga minat banget lu Din-_-

Sekali lagi inget, jangan pernah ambil pusing sama yang namanya cinta. Cukup dinikmati, dan disyukuri. That simple :)
eh btw, cinta pertama kamu, siapa?

Wednesday, August 22, 2012

Bukber Ramadhan 1433H

Setelah gue ingat-ingat, ini adalah buka puasa bareng temen-temen, yang gue lalui di bulan puasa tahun ini;

21 Juli -
22 Juli -
23 Juli -
24 Juli - bareng panitia RDK 2012 grogol&bekasi, di kampus bekasi {}
25 Juli -
26 Juli -
27 Juli -
28 Juli -
29 Juli -
30 Juli -
31 Juli -
1 Agustus - bareng kak Gunawan, kak Qutub, kak Ade, di Idola samping kampus {}
2 Agustus - bareng pengurus futsal 2011/2012 dan beberapa additional people, di D'Cost Seasons City {}
3 Agustus - bareng UKKI all batch dan anak-anak yatim, di kampus grogol {}
4 Agustus - bareng TI17, di rumah Ibnu {}
5 Agustus -
6 Agustus -
7 Agustus - bareng Yoan, Redy, Tari, Joko, di Urban Kitchen Central Park {}
8 Agustus -
9 Agustus -
10 Agustus -
11 Agustus -
12 Agustus -
13 Agustus -
14 Agustus - bareng PaskibTelkom dr angkatan 11-21, di D'Cost Seasons City =))
15 Agustus - bareng Yoan, Redy, Wihda, Tari, Joko...... di jalan :")
16 Agustus -
17 Agustus -
18 Agustus -
19 Agustus -

Alhamdulillah masih banyak waktu buat buka puasa bareng keluarga :)

Monday, August 13, 2012

Passion-ku, mungkin memang yang seperti ini...

Terkadang, apa yang kita mau, belum tentu dengan mudahnya bisa kita jadiin milik kita. Right?

Contohnya, jangan jauh-jauh, gue sendiri.
Dulu gue sangat mengidam-idamkan bisa jadi bagian dari fakultas ilmu komunikasi Universitas Padjajaran. I want it so bad. Gue usaha segala macem buat ngedapetinnya. Dan akhirnya, gue dapet. Gue diterima di sana. Tapi ga semudah itu gue bisa bener-bener masuk ke sana.

Bingung? Sesuai dengan post-post gue kurang lebih setahun yang lalu, keliatan segimana struggle-nya gue buat bisa jadi anak fikom Unpad. Well, if you want to know more, just search by yourself ya post gue tentang 'Unpad dan gue' ;)
Intinya, gue ga jadi masuk sana. Padahal ibarat kata, tujuan udah di depan mata. Tapi tiba-tiba kaki kita lumpuh, yang bikin kita ga bisa sampai ke sana. So pathetic. Dan akhirnya, here i am, gue sekarang menjadi salah satu mahasiswi di STIE Trisakti.

Jauh banget ya? Jawa Barat dan DKI Jakarta. Fakultas ilmu komunikasi dan fakultas ekonomi.

Sedih, mungkin. Tapi semuanya jadi ga berat setelah gue berusaha mensyukuri rejeki gue emang bukan di Unpad. Bahkan baru beberapa bulan masuk di TSM, alhamdulillah gue bisa ngerasa nyaman di sana karna lingkungan kampus dan temen-temen yang cozy. Bikin comfort-lah ibaratnya.

Mungkin ibaratnya, sedihnya gue kayak gini nih...

Mirip sama gue. I was supposed to be part of Universitas Padjajaran, til i realized that it's impossible at all.
Funny but sad, huh? Yeah, this is life. Tanpa kita sadari, terlalu banyak hal menyedihkan sekaligus menggelikan dalam hidup. Tergantung bagaimana kita nyikapinnya, it's your choice.

Oke lanjut. Hidup gue berjalan terus dan makin ke sini, gue sering ikut kegiatan-kegiatan dan kepanitiaan acara di kampus. Mari kita lihat...
  • Pertama masuk, gue ikutan UKM Futsal. Walaupun baru jadi anggota, tapi berhubung gue bisa dibilang lumayan aktif, beberapa bulan setelah gabung, gue sering dimintai tolong untuk nyebarin sms ini itu, atau dalam kata lain, jadi humas dadakan.
  • Di akhir semester 1, kurang lebih pas bulan Maret, gue daftar buat jadi Asisten Humas kampus gue. Alhamdulillah, diterima. Dan sampai sekarang gue masih menjadi tenaga kerja di sana.
  • Setelah itu, gue ikutan kepanitiaan acara tahunan kampus. Padahal pas daftar jadi volunteernya, diwawancara dulu buat ditentuin masuk ke divisi/bagian apa. Dan hasilnya, gue masuk divisi Humas & Publikasi.
  • Lalu, di pertengahan semester 2 ini, gue ikutan lagi rekrutmen kepengurusan Unit Kegiatan Kerohanian Islam di kampus. Di formulir pendaftarannya disuruh pilih mau masuk departemen mana, dan gue pilih departemen humas. Ada beberapa temen gue yang daftar departemen humas, tapi akhirnya ditempatin di departemen lain. Dan gue? Tetep masuk di departemen humas.

Praktek yang gue jalanin dalam dunia ilmu per-komunikasi-an emang kecil-kecilan. Tapi gue berusaha liat sisi positifnya di sini. Walaupun dulu gue gagal bisa mendalami ilmu komunikasi di kampus kota sebelah, gagal mempelajari lebih banyak tentang public relation atau dalam bahasa dikenal sebagai hubungan masyarakat atau disingkat menjadi humas, tapi dengan izin Allah, gue bisa belajar dari pengalaman kerja dan berorganisasi. Mungkin beberapa orang berpendapat bahwa ilmu jauh lebih penting dari pengalaman. Buat gue? Enggak. Keduanya sama penting. Knowledges let you learn theoretically, while experiences let you learn practically. Keduanya semestinya seimbang.

Mungkin banyak yang bertanya-tanya, padahal kenyataannya ga ada yang nanya sama sekali, kenapa sih kok gue kayaknya passionnya tinggi banget di hal-hal kayak gini. Yang pernah nanya langsung ke gue sih bentuk pertanyaannya kayak gini: "kok lu seneng banget ikutan yang kayak begitu-begitu sih, Din?" atau "emang lu suka ilmu komunikasi banget banget atau gimana?" atau ada lagi pernyataan kayak gini, pernah dilontarkan secara langsung ke gue: "ah Dini mah ga jauh-jauh ya, ikut ini itu jadinya humas melulu."
baiklah, setelah dulu gue yang lulusan SMK Telkom sering disebut 'muka kabel' atau 'muka komputer' atau 'tukang antena', sekarang gue disebut 'muka humas' -_-

Jawabannya, gue suka hal-hal kayak begitu karna bisa komunikasi dengan macem-macem jenis orang. Gue bisa kenal banyak orang, bisa perbanyak jaringan. Ada kesenangan tersendiri yang gue rasain saat bisa berinteraksi dengan orang-orang yang beda-beda, mulai dari beda gender, beda angkatan, bahkan beda jabatan. Dan juga sebenernya nih ya, sebenernya, gue seneng sama hal-hal berbau humas itu buat ningkatin rasa percaya diri dari gue sendiri. Hmpft, bahkan buat mengakui alasan yang satu ini gue terlalu tidak percaya diri buat mengungkapkannya... Pokoknya untuk sekarang ini, gue selalu senang kalo dikasih kesempatan dan kepercayaan buat jadi humas atau apapun lah bahasanya.

Dan berhubung sudah mau jamnya berbuka puasa, gue akhiri aja post kali ini. Intinya, selalu ada hikmah yang bisa diambil dari setiap kegagalan yang kita alami. God knows the best. Percaya deh :)

Terakhir, gue yakin, ikan yang seharusnya jadi pianis tadi itu, punya jalan lain yang bisa memuaskan passionnya, secara tidak langsung.

Friday, July 20, 2012

Goody Daddy, Giggsy

With little ZachJ

Libby is cute!J

Happy familyJ

THEY'RE TOTALLY ADORRRRRRABLE