Sunday, March 13, 2011

Ranah 3 Warna

Alif baru saja tamat dari Pondok Madani. Dia bahkan sudah bisa bermimpi dalam bahasa Arab dan Inggris. Impiannya? Tinggi betul. Ingin belajar teknologi tinggi di Bandung seperti Habibie, lalu merantau sampai ke Amerika.


Dengan semangat menggelegak dia pulang ke Maninjau dan tak sabar ingin segera kuliah. Namun kawan karibnya, Randai, meragukan dia mampu lulus UMPTN. Lalu dia sadar, ada satu hal penting yang dia tidak punya. Ijazah SMA. Bagaimana mungkin mengejar semua cita-cita tinggi tadi tanpa ijazah?


Terinspirasi semangat tim dinamit Denmark, dia mendobrak rintangan berat. Baru saja dia bisa tersenyum, badai masalah menggempurnya silih berganti tanpa ampun. Alif letih dan mulai bertanya-tanya: “Sampai kapan aku harus teguh bersabar menghadapi semua cobaan hidup ini?” Hampir saja dia menyerah.


Rupanya “mantra” man jadda wajada saja tidak cukup sakti dalam memenangkan hidup. Alif teringat “mantra” kedua yang diajarkan di Pondok Madani: man shabara zhafira. Siapa yang bersabar akan beruntung. Berbekal kedua mantra itu dia songsong badai hidup satu persatu. Bisakah dia memenangkan semua impiannya?
**

bukunya.............. baaaguuuuuuuuuuuuuus!!! bagus banget. sangat menjadi motivasi buat gue wkwkwk. di mana si alifnya yang lulusan pesantren bisa lulus umptn dan masuk salah satu universitas favorit. bahkan sebelumnya belajar mati-matian buat dapet ijazah persamaan sma gitu. wedeh salut. jempol!

gue termotivasi tapi realisasi pelaksanaannya ga sampe 100%-_- mau gimana...... sibuk belajar sih #alibi. ujian di telkom ga berenti-berenti #alibilagi. besok masih ujian praktek, lusa uan kejuruan. gila kan ya, kejam, jahat!-_-v yagitu pokoknya, kemaren gue dapet di PU ga diambil, sekarang berdoa banget buat snmptn undangan, sayangnya karna gue dibidikmisiin jadinya cuma bisa milih 1 ptn 2 prodi. ptn yang gue pilih sama kayak ptn nya si alif itu loh, tadinya malah mau milih prodinya si alif juga eh ga jadi hahahahahaha doakan saya O:)

No comments:

Post a Comment