"Apa rasanya jika sejarah kita berubah dalam sehari?
Darah saya mendadak seperempatTionghoa,
Nenek saya seorang penjual roti, dan dia,
Bersama kakek yang tidak saya kenal,
Mewariskan anggota keluarga baru yang tidak pernah saya tahu:
Madre."
Terdiri dari 13 prosa dan karya fiksi, Madre merupakan kumpulan karya Dee selama lima tahun terakhir. Untaian kisah apik ini menyuguhkan berbagai tema: perjuangan sebuah toko roti kuno, dialog antara ibu dan janinnya, dilema antara cinta dan persahabatan, sampai tema seperti reinkarnasi dan kemerdekaan sejati.
Lewat sentilan dan sentuhan khas seorang Dee, Madre merupakan etalase bagi kematangannya sebagai salah satu penulis perempuan terbaik di Indonesia.
bagus loh. isinya ada cerita sama puisi-puisi gitu. tapi kalo buat gue bahasanya masih ada beberapa yang ketinggian, dan gua ga ngerti maksudnya apa._.v yang lagi nyari buku bacaan, atau pengen iseng aja, baca aja novel ini. tipis kok ga tebel, jadi gampang dibawa-bawa kalo lagi iseng.
oh iya, seperti biasa, gue seneng ngutip-ngutip kalimat yang bagus dalam setiap bacaan, nih beberapa:
"Kendati batas antara kebebasan dan ketakpedulian terkadang saru."
"Rumah adalah tempat di mana saya dibutuhkan."
"Kalau kita tahu pasti apa yang kita mau, ngapain buang energi buat coba-coba? Masalahnya, kamu nggak pernah tahu yang kamu mau."
selamat membaca!
No comments:
Post a Comment